Sabtu, 07 Desember 2019
Terdengar
Jika itu bukan alasan
Setidaknya ia adalah pikiranmu
Yang datang hingga membuat
Tubuh terjaga dibuatnya
Apabila bukan keduanya
Jangan dipungkiri lagi
Perasaanmu yang telah
menerbangkan sebuah warna
Menghinggapi pengetahuan diri
Hingga pada kedalaman denyut
Pembuluh-pembuluh yang
Terompah dan terpompa oleh
aneka motif kehidupan
Cinta tak perlu bersembunyi
Dari dirinya sendiri.
Engkau sejatinya sangatlah berarti.
Ikan Bakar
Mengamati hal biasa
Sesuka orang biasa
Mengolah menu kesukaan
Untuk sendiri atau bersama
Ada bara dan ada arpi
Ada tungku juga panci
Semua satu menuju
Mematangkan sesajian
Rebus panggang
Goreng bakaran
Tumis dan kukus
Memberi bed a
Ikan tidak akan bicara
Cara ia menjadi habits
Ia tahu kita bicara
Orang bilang dengan selera
Menjawab Dengan Kemenangan
Duhai suara yang jauh
Ada di sana aku sedang
Belajar mengingat cara
Yang pernah kau ruang
Dalam keberhasilan
membanggakan dan mengesan
Seperti cintaku pun
Yang seiring tak sabar
Ingin mengampiri
Pujaan hati yang banyak
Menghias ruang imaginasinya
Menuju puncak kemengangan ituππ π¦ πͺ
Sangatlah menantang
Butuh kekuatan strategic Dan
Juga prasyarat seperti half
Yang pernah engkau sampaikan
Saat engkau berdekat
Jawabanmu adalah kemenangan
Bukan angka semata
Jawabanmu adalah kesiapan
Terbesar yang harusss dimiliki
Pun untuk menerima kekalahan
Kamis, 05 Desember 2019
"sedikit"
saat harus mengulang
jadilah kata sedikit
harus bergeser menjadi
sedikit-sedikit atau
sedikit demi sedikit
gambaran dari jumlah
juga besaran atau hitungan
tanpa mengatakan
dengan kata banyak
walau akhirnya
sedikit yang bergeser
mampu melebihi arti
dari kata banyak
terkadang
seperti cinta
yang hanya sedikit berkata
namun terus terulang
dalam waktu yang lama
cinta yang melebihi
dari jumlah kata
yang diucapkan.
menby15_
Senin, 02 Desember 2019
Kabur
Menjauhlah ...
Bukan karena menolakmu
Pergilah!
Juga bukan karena tak suka
Jeda kesepian
Sedang diingini hati
Tak ingin mendengarmu
Bersuara apasaja
Untuk sementara
Tanpa harus
Menutup telinga
Untuk itu
Sejenak
Pergilah dahulu
Ketempat yang kau suka
Nikmatkan sejenak dirimu
Dalam kesenangan hatimu.
Mabuk Asmara
Kue-kue kering
Teman malam mengisi waktu
Di hadapan seru babak
Yang ditunggu hasil membangga
Ruang dingin bersisi taman
Semilir dingin angin alam
Menyapa lembut
Seperti kabar kemenangan
Seperti pelukan tanpa suara
Teringat
Chat terakhirmu
Rindu melilit hati
Membuat dawai bergetar
Senandung asmara mengalun
Menghidupi seperti nyata
Angan melayang mabuk kepayang
Ingin ada...
Engkau disini bersama
Melewati senja kita bersama
Tanpa Buku Dipegang
Pada bagian terkecil
Boleh kunamai demikian
Kurasa tanpa membuat beda
Cara yang kupilih untuk membaca
Lalu mengerjakan bersama yang lain
Apa yang diminta pada semua
Bukan tentang eBook dan sejenisnya
Buku kebanggaanya berlebel dirinya
Sang beken ternama pada bidang ilmunya
Ya..
Benar adanya
Tanganku tak menyentuh
Matanya mengarah bagai bertanya
Mengapa...
Kubiarkan saja tanpa berlogika
Juga mengali-gali kesinisan wajahnya
Kiri posisi bukunya masih kujangkau baca
Kuletak ia disana tanpa jamahan agar aman
dari sisa tumpahan tinta yang sedang dikeringkan.....
Sedikit menggeleng dibuatnya
Hanya karena beda cara ini membaca bukunya.....
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Sudah umum jadi menu Keseharian orang bicara Dengan banyak kata-kata Mulai dari yang pelan dan biasa Hingga yang keras bahkan teriak...
-
Tertegun Diam tanpa bayanganmu Harus bicara Kugambar dikertas kecil Kucoret corat sketsa arah Lompat kecil jari-jari Menutup ra...
-
Harusnya ceplok Atau apalah Atau kau nama Si mata sapi Lewat sudah Dalam kurun Tetas dan tumbuh Ia kini ingkung.